04 April 2009

PSTS TABING

BARALEK GADANG

Jumat malam 27 Maret 2009 boleh jadi adalah hari pesta besar-besaran bagi masyarakat Perupuk Tabing Kec. Koto Tangah Padang. Lebih khusus lagi, pesta yang diadakan malam itu adalah pesta besar klub PSTS Tabing. Sebab malam itu selain diadakan Penutupan Secara Resmi Turnamen Sepakbola Ibrani Cup 2009 – dimana PSTS Tabing Harimau menjadi juara – juga dilaksanakan acara pelantikan Pengurus Baru PSTS Tabing periode 2009-2013. Lebih dari itu, malam itu juga dilaksanakan acara Malam Syukuran Terpilihnya Bapak Drs. H. Fauzi Bahar M.Si – yang notabene Pembina PSTS Tabing dan putra Kec. Koto Tangah Padang – menjadi Walikota Padang untuk kedua-kalinya bersama pasangannya H. Mahyeldi Ansharullah SP yang juga Penasehat PSTS Tabing dan warga Kel. Perupuk Tabing. Tak pelak, malam itu pun PSTS Tabing seperti sedang BARALEK GADANG.

Acara sendiri diawali dengan acara pelantikan pengurus baru PSTS Tabing yang dikomandoi N. Nofi Sastera yang sebelumnya Ketua I PSTS Tabing di zaman kepemimpinan almarhum H. Mardianus Mansyur. Pelantikan pengurus PSTS itu langsung dilakukan Walikota Padang Drs. H. Fauzi Bahar M.Si dalam kapasitas beliau sebagai Ketua Umum KONI Padang.

Dalam sambutannya Bapak Walikota mengaku respek dan menyimpan harapan besar terhadap kepengurusan baru PSTS Tabing itu. Hal itu karena PSTS saat ini dipimpin oleh figur-figur yang tepat. Ketua Umum PSTS N. Nofi Sastera misalnya selain mantan Sekum PSP Padang saat ini juga masih menjabat Sekretaris Umum Pengcab PSSI Kota Padang. Selain itu di kepengurusan ini juga terdapat sejumlah nama yang sudah malang melintang di dunia persepakbolaan Sumatera Barat seperti Drs. Bakaruddin, Drs. Hasbi Batubara, Drs. Afrizal, M.Pd, Jafri Sastera, Dasrul Aur, Faisal Fahmi dan Mukhtar Anwar.

“Saya optimis dan cukup yakin PSTS Tabing akan semakin jaya di masa-masa mendatang,” tegas Bapak Walikota.

PENGHARGAAN TOKOH BERJASA

Selain acara pelantikan pengurus, malam itu juga diserahkan Piagam Penghargaan kepada 5 (lima) orang Tokoh Berjasa PSTS Tabing. Selain Drs. Nasrun Mansyur yang masih hidup, empat penghargaan lainnya diterima isteri dan anak-anak almarhum. Kelima orang Tokoh Berjasa itu antara lain;

1. Almarhum Bapak M. Yasin (Pak Acin) Ketua Umum Pertama PSTS Tabing periode 1975-1983

2. Drs. Nasrun Mansyur, Wakil Ketua Umum Pertama PSTS Tabing selain juga merupakan Kapten Tim PSTS Tabing saat merebut 2 kali gelar juara Harun Zain Cup

3. Almarhum Bapak H. Mardianus Mansyur. Selain merupakan anggota tim PSTS saat merebut 2 kali gelar juara Harun Zain Cup, Beliau juga merupakan Ketua Umum PSTS kedua periode 1983-2007.

4. Almarhum Bapak Lasidi, motor penggerak dan tokoh paling berjasa mengantarkan PSTS merebut dua kali gelar juara Piala Harun Zain Cup

5. Almarhum Bapak Yanuar Legan, mantan pelatih yang membawa tim PSTS merebut dua kali gelar juara Piala Harun Zain Cup.

Khusus mengenai penghargaan ini menurut Ketua Umum PSTS N. Nofi Sastera, jumlahnya bukanlah 5 (lima) orang ini saja. Namun masih ada sejumlah tokoh berjasa PSTS Tabing lainnya yang menurut Nofi akan diberikan penghargaan. “Namun kita terkendala dalam hal dana pembuatan Piagam dan Plakat Penghargaan tersebut. Sehingga untuk kali ini baru lima orang itulah yang bisa kami berikan,” ujar Nofi.

Latar belakang pemberian piagam penghargaan itu pun menurut bukanlah untuk sekedar sensasi atau mencari perhatian. Namun lebih dimaksudkan sebagai tanda bahwa generasi muda menghargai jasa para senior dan pendahulunya.

“Jujur saja, tanpa mereka, PSTS takkan pernah ada dan takkan pernah sampai sebesar ini. Wajar dong, PSTS Tabing dengan semboyan baru Generasi Baru Harapan Baru mewujudkan rasa salut dan hormatnya kepada para seniornya dengan memberikan penghargaan ini. Apalagi sebagaimana judul sebuah pidato Bung Soekarno yakni Jas Merah yang maksudnya Jangan Sesekali Melupakan Sejarah. PSTS Generasi Baru ini pun jelas takkan pernah melupakan sejarahnya,” tegas Nofi.

PENYANYI TOP DAN PANTUN BERHADIAH

Pesta baralek gadang PSTS sendiri selain diwarnai dengan pemberiah hadiah kepada para juara dan terbaik Turnamen Sepakbola Ibrani Cup 2009 yang telah digelar sejak 8-26 Maret 2009 di Lapangan PSTS Tabing diawali dengan penampilan Tari Pasambahan yang dibawakan oleh para Penari dari Sanggar Permata Hati pimpinan Ny. Welly Nofi Sastera. Selain itu Ustad kondang Arnius AN yang wajah dan gayanya mirip-mirip Rhoma Irama mengakhiri acara resmi malam itu dengan Doa Syukuran terhadap semua keberhasilan yang telah dicapai PSTS Tabing, termasuk khususnya keberhasilan Bapak Fauzi Bahar menjadi Walikota Padang untuk kedua-kalinya.

Acara malam puncak yang berlangsung hingga pukul 04.00 WIB dini hari itu lebih meriah lagi dengan tampilnya sejumlah penyanyi top kota Padang serta adanya permainan Pantun Berhadiah (Kim) yang dibawakan pasangan Poppy dan Momon serta diiringi pemusik Zal Atong dengan Yolanda Entertainment-nya. Adapun penyanyi top kota Padang yang ikut menyanyi malam itu antara lain An Roy’s, Zalmon, Anjas, Dudung (Ketua Ikatan Penyanyi Jalanan Kota Padang) serta Ketua Umum PSTS Tabing N. Nofi Sastera yang juga mantan Ketua I PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta dan Penata Musik Rekaman Indonesia) Sumbar disamping juga seorang pencipta lagu.

Dari kalangan pejabat dan tokoh masyarakat yang ikut menyumbangkan suaranya malam itu adalah pasangan suami isteri Caleg Partai Golkar Sumbar dan Padang yakni H. Syawir Thaher, SH dan Hj. Rita Umami, SH yang dipaksa naik pentas oleh Om King Churchil seorang pengusaha terkenal di Padang dan juga pemerhati sepakbola. Pasalnya malam itu Om King mau menyumbang sebesar Rp 2,5 Juta untuk PSTS Tabing asalkan Pak Syawir dan Buk Rita mau menyanyi.

Selain Pak Syawir dan Buk Rita juga ikut menyanyi Bapak Surya Budhi, SH Staf Ahli Walikota Padang serta tak lupa Bapak Ibrani SH, Caleg DPR-RI sponsor tunggal turnamen Ibrani Cup 2009 yang membawakan lagu ciptaan N. Nofi Sastera berjudul Ambo Ibrani, meski dengan improvisasi dan kreatifitas tambahan sendiri.

Malam sebelumnya, 26 Maret 2009, saat mana acara resmi batal digelar karena pas di jam acara hari hujan lebat, sejumlah pejabat lainnya ikut menyumbangkan suara emasnya. Selain Drs. Amritha Luthan Camat Padang Utara, juga ada Ir. Hermen Peri Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Kota Padang serta bintang acara pada kedua malam itu yakni Bapak Drs. H. Firdaus Ilyas, MM yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemko Padang.

YANG TERBAIK DI IBRANI CUP 2009

- Juara I PSTS Tabing Harimau mendapatkan hadiah trophy bergilir Ibrani Cup, trophy tetap, medali emas 25 set serta uang tunai Rp 7.500.000,-

- Juara II PS. Semen Padang mendapatkan trophy tetap, medali perak 25 set serta uang tunai Rp 5.000.000,-

- Pemain Terbaik M. Khadafi (PSTS Tabing Harimau) mendapat trophy tetap dari Darmarindo Printing plus uang tunai Rp 1.000.000,-

- Top scorrer alias pencetak gol terbanyak Fikrul Ilmi (PS. Semen Padang 4 gol) mendapatkan mendapat trophy tetap dari Darmarindo Printing plus uang tunai Rp 1.000.000,-

- Tim Terbaik atau Tim Fairplay PS. Thawalib FC dari Padang Panjang mendapatkan trophy tetap dari panitia.

Rekaman Lensa Malam Syukuran PSTS Tabing Baralek Gadang










Sebagian di antara Rekaman Lensa Malam Syukuran PSTS Tabing Baralek Gadang pada Jumat Malam 27 Maret 2009 di Lapangan PSTS Tabing

Penyerahan Piagam Tokoh Berjasa PSTS Tabing







Gambar-gambar di atas adalah penyerahan Piagam Penghargaan Tokoh Berjasa PSTS Tabing kepada 5 (lima) orang penerima untuk Tahun ini. Kelima penerima itu adalah (dari atas) Almarhum Bapak M. Yasin (Pak Acin) diterima putranya Yuliasman, Bapak Drs. Nasrun Mansyur, Almarhum Bapak H. Mardianus Mansyur diterima isterinya, Almarhum Bapak Lasidi diterima Adek anaknya dan Almarhum Bapak Yanuar Legan diterima Dian anaknya.

REKAMAN LENSA TURNAMEN IBRANI CUP 2009
























Foto-foto di atas adalah sebagian di antara Rekaman Lensa Turnamen Sepakbola IBRANI Cup 2009 yang dilaksanakan klub PSTS Tabing selama tanggal 8-26 Maret 2009. Adapun rangkaian acaranya dimulai dengan adanya Manajer Meeting klub-klub peserta di salah satu kafe di Padang, pertandingan dan malam penyerahan hadiah kepada para juara dan terbaik turnamen tersebut

5 Tokoh Berjasa PSTS TABING

1. Alm. Bapak M. Yasin atau Pak Acin

Beliau adalah Ketua Umum pertama klub PSTS Tabing. Meski pendirian klub PSTS Tabing di awal tahun 1975 itu hanyalah lewat pernyataan dan kemudian diiringi dengan latihan dan bertanding, namun Bpk. M.Yasin dinilai sukses memimpin PSTS. Hasil fenomenal yang diraih PSTS di masa kepemimpinan Beliau adalah PSTS Tabing menjadi Juara Piala Harun Zain Cup dua kali berturut-turut tahun 1976 dan 1977. Profesi Pak Acin sendiri sehari-harinya hanyalah sopir. Namun dengan profesi sebagai sopir itu pula ia tak sulit untuk membawa PSTS kemana pun bertanding, meski akhirnya ia lebih sering nombok setoran kepada pemilik mobil. Penyebabnya karena waktu manambang mobil bus Surya yang disopirinya lebih banyak digunakan untuk membawa PSTS ketimbang mencari setoran. Bapak M. Yasin yang tetap setia tinggal di pinggir lapangan PSTS Tabing ini meninggal dunia Senin 2 Maret 2009 lalu tepatnya beberapa hari sebelum Turnamen Piala Ibrani digelar. Beliau meninggal dalam usia 74 tahun

2. Bapak Drs. Nasrun Mansyur atau Anas Mansyur

Boleh dikatakan Beliaulah saat ini satu-satunya pelaku sejarah PSTS yang masih setia mendampingi klub yang telah didirikannya berdua dengan Alm. Bapak M. Yasin di tahun 1975 lalu. Mungkin terdengar aneh kok bisa hanya berdua saja mendirikan klub sepakbola. Namun memang begitulah keadaannya. Lebih aneh lagi, Bapak Nasrun Mansyur saat itu tidak hanya menjadi Wakil Ketua PSTS, tapi juga menjadi pemain PSTS. Karena ketangguhannya sebagai pemain belakang, disamping juga paling senior di antara pemain PSTS saat itu, maka Bapak Nasrun Mansyur juga menjadi Kapten Kesebelasan PSTS Tabing. Beliaulah kapten PSTS dalam merebut dua kali Juara Piala Harun Zain Cup pada tahun 1976 dan 1977. Saat ini meski dalam usia yang beranjak tua, Bang Anas, demikian kami memanggilnya, tetap setia mendampingi adik-adiknya mengurus PSTS Tabing. Dalam kepengurusan baru PSTS Tabing periode 2009-2013 ini Beliau diminta menjadi Ketua Badan Pengawas PSTS Tabing.

3. Alm. Bapak H. Mardianus Mansyur atau Eddy Mansyur

Hampir sama dengan kakaknya Nasrun Mansyur, Bapak Mardianus Mansyur adalah pemain kunci PSTS saat merebut dua kali juara Piala Harun Zain Cup. Sebab Eddy Mansyur, begitu panggilan akrabnya, saat itu menjadi kiper PSTS. Dalam kehidupan sehari-hari, Bapak Eddy Mansyur juga dikenal memiliki kepribadian yang kuat dan jiwa kepemimpinan yang tegas. Itu sebabnya ia kemudian dipilih untuk menjadi Ketua Umum PSTS yang kedua sejak tahun 1983. Di bagian lain, dalam bermasyarakat Eddy Mansyur juga tercatat sebagai Ketua LPM paling lama di Kelurahan Perupuk Tabing. Ia juga sempat jadi pengurus PSP Padang dan Pengda PSSI Sumbar. Namun Tuhan berkata lain. Dalam usia yang masih enerjik, 55 tahun, ia dipanggil Yang Maha Kuasa pada tanggal 23 Agustus 2007. Kepergian Bapak Eddy Mansyur otomatis mengakhiri pengabdian Beliau untuk PSTS baik sebagai pemain di masa 1975-1983 maupun pengabdian sebagai Ketua Umum PSTS selama 24 tahun sejak 1983 sampai 2007.


4. Alm. Bapak Lasidi

Bagi sebagian orang muda di Tabing nama Beliau mungkin tak terlalu dikenal. Tapi tidak bagi pengurus dan para pemain PSTS. Mantan anggota Kesdam (Kesehatan Daerah Militer) III Bukit Barisan yang kemudian menjadi pegawai Dolog Sumbar ini adalah tokoh yang sangat berjasa dalam memenej pengembangan dan pencapaian prestasi PSTS Tabing saat itu. Keberhasilan PSTS merebut dua kali juara Piala Harun Zain Cup di usia yang masih sangat muda – satu tahun - bisa dikatakan adalah buah kerja keras Bapak Lasidi. Sebab Beliaulah yang begitu getol bekerja-keras mengumpulkan sumbangan demi sumbangan agar PSTS tetap bisa latihan, berujicoba dan bertanding hingga juara Piala Harun Zain Cup. Beliau pulalah yang tidak hanya berusaha dari sisi non tekhnis menyediakan hampir segala kebutuhan tim PSTS, tapi juga dari sisi teknis mencarikan pelatih yang bagus untuk PSTS. Dengan pendekatan Beliau, pelatih bagus sekaliber Bapak Yan Legan akhirnya bisa diboyong ke Tabing untuk melatih PSTS. Tak heran bila dalam usia satu tahun PSTS sudah berhasil langsung menjadi juara Piala Harun Zain Cup

5. Alm. Bapak Yanuar Legan

Rasanya mungkin tak ada insan sepakbola di kota Padang yang tidak kenal dengan Bapak Yanuar Legan atau lebih sering dipanggil Yan Legan. Selain karena mantan pemain PSP Padang dan pernah melatih PSTS Tabing, Beliau juga sempat melatih beberapa klub lain di kota Padang maupun pernah melatih PSP Padang. Kehadirannya untuk melatih PSTS Tabing adalah karena ajakan Bapak Lasidi. Gemblengannya yang terkenal keras dan sering diiringi dengan carut-marut bagi para pemain PSTS saat itu ternyata sangat manjur dan bermanfaat. Terbukti hasil gemblengannya dalam waktu singkat bisa mengantarkan PSTS jadi juara Piala Harun Zain Cup. Bapak Yan Legan memang pelatih bertype keras dan serius. Namun meski keras di lapangan, ia tetap familiar di luar lapangan. Meski jadual latihan PSTS hanya sampai jam 6 sore, namun ia baru pulang ke rumahnya di Palinggam sekitar jam 11 atau 12 malam. Ini karena ia asyik bercerita sepakbola dengan para pengurus dan pemain PSTS saat itu. Untung saja Beliau memiliki isteri dan keluarga yang pengertian. Sehingga rasa pengertian itu pulalah yang membuat Da Yan, begitu ia sering dipanggil leluasa memberikan ilmu sepakbola dan mengantarkan PSTS menjadi juara.


Presiden Soekarno dalam suatu kesempatan berpidato pernah memberi judul pidatonya dengan kata-kata JAS MERAH yang kurang lebih kepanjangannya adalah JANGAN SESEKALI MELUPAKAN SEJARAH !

Karenanya .........

Sekecil apa pun jasa dan pengabdian yang telah ditoreh seseorang, bagaimana pun itu adalah bagian dari sejarah.

Untuk itu ..........

Pengurus baru PSTS Tabing pun sangat menyadari itu. Itu sebabnya pengurus PSTS Tabing akan selalu menghargai semua jasa, pengabdian serta prestasi dari para pendiri, senior dan siapa pun yang telah berjasa kepadanya.

Insya Allah

PSTS TABING, Klub Kampung Berprestasi Kota

INGIN LANGSUNG KE DIVISI III NASIONAL

Jangan katakan mimpi, kalau PSTS Tabing memang bercita-cita untuk langsung terjun ke kompetisi Divisi III Nasional. Sebagaimana dikatakan N. Nofi Sastera dalam sambutannya pada Acara Malam Syukuran dan Penutupan Turnamen Sepakbola Ibrani Cup Jumat malam 27 Maret lalu di Lapangan PSTS Tabing, niat itu memang sudah merupakan target program utama kepengurusan yang dipimpinnya selama empat tahun ke depan.

“Sejujurnya kita memang ingin PSTS Tabing terjun langsung ke kompetisi tingkat nasional (diawali dari Divisi III) dan tidak hanya menjadi anggota Pengcab PSSI Padang, seperti sekarang ini. Memang tak gampang mencapai cita-cita itu. Namun saya yakin dan optimis hal itu akan tercapai bila pengurus ini didukung oleh semua pihak terutama sekali oleh para Pembina dan Penasehat PSTS Tabing,” ujar Nofi.

Untuk mencapai tujuan itu, PSTS menurut Nofi akan berusaha mempersiapkan segala sesuatu infra dan supra struktur pelengkap persyaratan menuju kompetisi tingkat nasional. Di antaranya yang terpenting adalah membuat Akte Pendirian dan Legalitas yang syah mengenai status kepemilikan klub PSTS Tabing. Juga mendirikan Yayasan PSTS Tabing yang nantinya diharapkan akan memiliki unit-unit usaha guna mendukung pendanaan PSTS Tabing. Selain itu PSTS Tabing juga akan membuat sertifikat tanah lapangan PSTS Tabing yang beberapa tahun sebelumnya sudah diserahkan Pemko Padang kepada pengurus PSTS Tabing di zaman kepemimpinan Ketua PSTS sebelumnya H. Mardianus Mansyur.

Satu program pengurus baru PSTS Tabing yang sedang berjalan – karena telah mulai digarap persis saat akan membentuk pengurus - adalah pembangunan sarana lampu penerangan di lapangan PSTS Tabing. Tujuannya jika ini teralisir, maka di Lapangan PSTS Tabing bisa dilaksanakan pertandingan malam hari. Sejauh ini, PSTS baru memiliki dana stimulan sebesar Rp 25 Jt dari rencana biaya sebesar Rp 350 Jt sebagaimana anggaran yang telah disusun oleh Panitia Pembangunan Lampu Lapangan PSTS yang diketuai Faisal Fahmi, mantan pemain PSTS dan sekarang menjadi Ketua II Bidang Sarana dan Prasarana PSTS Tabing.

Lapangan PSTS Tabing sendiri menurut Nofi, diharapkan nantinya akan bisa dibangun sehingga menjadi sebuah Stadion Mini.

“Tegasnya, bila kelima faktor di atas dapat tercapai yakni Akte Pendirian, Yayasan PSTS, Sertifikat Lapangan, Pembangunan Lampu Lampangan dan Pembangunan Stadion Mini, maka PSTS berarti sudah siap untuk terjun langsung ke kompetisi tingkat nasional. Dengan dukungan Bapak Walikota serta para Pembina dan Penasehat PSTS lainnya termasuk khususnya Bapak Ibrani SH yang kita minta menjadi Penasehat Hukum klub PSTS, kita optimis semua ini akan bisa tercapai,” tambah Nofi.

PSTS MENDUNIA

Ditambahkannya, secara tekhnis sepakbola, PSTS sejak lama sudah sangat mampu untuk terjun di kompetisi nasional tersebut. Terbukti PSTS mampu melahirkan sejumlah pemain hebat sebagaimana pemain-pemain yang sekarang merumput bersama klub-klub terkenal di Indonesia. Sebutlah seperti Bobby Satria di Persebaya, M. Fauzan Jamal di Semen Padang, Tommy Pranata di Persisam Samarinda (ketiganya mantan pemain Tim Nasional), Andre Syarifuddin, Abdul Faisal Buya dan Abdil Amar di PSP Padang, Yoga di PSMS U-21dan Doni di Persiba U-21. Tak hanya itu, seorang pemain usia muda dari PSTS yakni Davitra, juga pernah mengikuti Pemusatan Latihan Tim Nasional U-16 di Uruguay.

Keberhasilan para pemain PSTS mendunia seperti ini pula (termasuk Bobby Satria yang pernah mengikuti Pelatnas Tim Nasional di Belanda dan M. Ikhsan ‘Abang’ Haswindi pemain PSTS Tabing mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang mengikuti Turnamen antar Mahasiswa di Singapura) yang membuat pengurus baru PSTS mengganti logo klub-nya dengan memakai lambang bola dunia di tengah. Otomatis pula mulai kepengurusan baru periode 2009-2013 ini PSTS Tabing sudah memakai logo baru, stempel baru dan kop surat yang baru.

TEKNISI SEPAKBOLA ANDAL

Selain dari sisi pemain, PSTS Tabing pun memiliki Pelatih yang cukup mumpuni. Yang terbaik tentu saja Jafri Sastra, yang kini memiliki sertikiat kepelatihan B-AFC License. Pelatih PSTS ini dianggap sukses membawa klub PSPP Padang Panjang yang tahun 2009 ini lolos ke Divisi I, serta PS. Pelalawan Riau yang tahun lalu diloloskan Jafri dari Divisi III ke Divisi II. Selain itu, Jafri pun kini juga telah menjadi Asisten Intruktur Pelatih untuk tingkat nasional. Tak urung, lelaki yang semula gagap dengan tekhnologi ini, kini terpaksa harus belajar kembali mengenali komputer dengan memanfaatkan laptop barunya guna mempersiapkan materi latihan dan pelatihan yang diberikannya.

Selain Jafri di PSTS juga ada Ahmad Idris, pelatih kiper. Selain bersertifikat C, mantan kiper PSP Padang ini sebelumnya adalah mantan pelatih PON Sumbar. Meski ia sendiri kelahiran Lubuk Begalung, namun Ahmad Idris senang melatih di klub PSTS Tabing yang notabene tempatnya belasan kilometer dari rumahnya.

Juga ada M. Zaini Caniago, pelatih bersertifikat C-License yang tahun ini mendapat job sebagai pelatih di Kabupaten Dharmasraya. Juga ada tiga pelatih muda Armon Effendi, M. Kamel dan Dian Mardiansyah Putra, anak kandung dari H. Mardianus Mansyur Ketua Umum PSTS sebelumnya.

Di sisi tekhnis lainnya, PSTS juga punya teknisi-teknisi sepakbola handal lainnya seperti Drs. Bakaruddin dan Drs. Hasbi Batubara keduanya PP (Pengawas Pertandingan) Nasional, Drs. Afrizal M.Pd pelatih sepakbola yang juga PP Daerah serta saat ini menjabat Biro SDM di Pengda PSSI Sumbar. Lalu juga ada Abdul Pandi, yang berpengalaman memenej kepanitiaan pertandingan skala nasional karena ia sering menjadi Sekretaris Panitia Pertandingan PSP Padang. Tak ketinggalan ada Mukhtar Anwar SH, Sekum PSTS Tabing yang selain sangat mengerti seluk beluk sepakbola, juga ahli di dunia karate. Karena selain anggota Pengurus Besar PB. Inkanas Bidang Pertandingan ia juga Ketua Komisi Tekhnik di Pengcab Inkanas Padang.

Di sisi perwasitan, PSTS saat ini minimal memiliki 2 orang wasit bersertifikat C-2 yakni Jumadi Asra dan Syafriadi. Ke depan, PSTS juga berencana untuk melahirkan sejumlah wasit-wasit muda lainnya yang diharapkan nanti bisa mencapai sertfikat C-1 Nasional.

“Insya Allah, berkat rahmat Allah dan dukungan semuanya, sekali lagi kami optimis, cita-cita PSTS terjun langsung ke kompetisi tingkat nasional akan bisa kita capai,” tambah Nofi.